FAKTOR – FAKTOR PENGHAMBAT KOMUNIKASI
Komunikasi berasal
dari bahasa latin, yaitu communis, dalam pengertian di sini tidak ada
hubungannya dengan partai komunis pada kegiatan politik. Communis dalam
komunikasi adalah sama, maksudnya adanya kesamaan makna mengenai sesuatu hal.
Beberapa Faktor
Penghambat komunikasi adalah :
1.
Tidak adanya konsekwensi timbal-balik.
Komunikasi terjadi sebagai konsekuensi dari hubungan sosial masyarakat, baik
komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih. Karena terjadinya hubungan
maka timbul interaksi di dalamnya.
2.
Kurangannya pemahaman terhadap permasalahan. Dalam
berkomunikasi mungkin kita menginginkan sebuah hasil atau lebih dari beberapa
kemungkinan yang diperoleh, yaitu; pemahaman atas apa yang disampaikan,
pengaruh sikap, hubungan yang semakin baik dan menimbulkan tindakan yang
diinginkan.
3.
Hambatan Sosio-antro-psikologis
adalah hambatan yang terjadi dalam konteks situasional, dalam hal
ini seorang komunikator (penyampai pesan) harus mampu memperhatikan situasi
ketika komunikasi sedang dilangsungkan, sebab situasi akan sangat berpengaruh
terhadap proses komunikasi terutama pada faktor: Sosiologis-antro-psikologis.
4.
Hambatan Semantis
Hambatan sematis adalah hambatan yang terjadi di dalam diri
komunikator, yaitu menyangkut bahasa yang digunakan sebagai alat penyampaian
pesannya. Gangguan semantis bisa menyebabkan salah tafsir yang pada akhirnya
akan mengakibatkan salah komunikasi.
5.
Hambatan Mekanis
Hambatan mekanis adalah hambatan yang banyak dijumpai pada media yang
digunakan dalam berkomunikasi, misalkan pada telepon, televisi, dan radio yang
sinyalnya terganggu dan lain sebagainya.
6.
Hambatan Ekologis
Hambatan ekologis adalah hamatan yang disebabkan oleh lingkungan dimana
proses komunikasi sedang dilangsungkan. Jadi hambatan tersebut datangnya karena
lingkungan. Misalnya; ketika sedang asik mengobrol di sebuah café, terdengar
suara riuh kendaraan, ketika sedang berpidato terjadi hujan besar dan lain
sebagainya.
Agar tidak terjadi gangguan ekologis seorang komunikator harus terlebih
dahulu menyiapkan antisipasi atau memikirkan dengan matang di mana komunikasi
akan dilaksanakan.
7.
Kejelasan topik dan tema yang kadang tidak terfokus. Komunikan akan mengambil inisiatif sesuai dengan apa yang ia duga yang
belum tentu sesuai dengan maksud komunikator. Dalam pidato-pidato kenegaraan
khususnya, komunikasi semantis harus jelas dan tegas dengan memilih
kalimat-kalimat yang mengandung persepsi yang jelas dengan susunan kalimat yang
logis.